Tidak lama lagi Provinsi Banten akan melaksanakan Pilkada untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2012-2017. Dengan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya capital yang melimpah, masyarakat Banten dihadapkan pada situasi yang kurang menguntungkan. Disatu sisi bagaimana mencari figur pemimpin ideal yang dapat menjadi ”juru selamat” dari persoalan-persoalan klasik yang dihadapi oleh masyarakat, yaitu; rendahnya anggaran dan kualitas pendidikan, buruknya pelayanan kesehatan, maningkatnya angka pengangguran dan sempitnya lahan pekerjaan, infrastruktur jalan yang rusak, akses pengembangan ekonomi yang tidak merata dan lain sebagainya. Sementara sisi yang lain, munculnya banyak tokoh-tokoh masyarakat baik tokoh politik, pengusaha, akademisi, birokrat, jawara, atau ulama yang selama ini telah meproklamirkan diri menjadi calon walikota dan wakil walikota dianggap belum cukup mewakili aspirasi yang diinginkan oleh masyarakat.
KADER MUDA BANTEN (KMB)
The Shaping Leaders
Rabu, 06 Juli 2011
Selasa, 05 Juli 2011
Mengurai Benang Kusut Kemiskin
Oleh : Achmad Rozi El Eroy
(Ketua Umum PP KMB)
Pendahuluan
Ketimpangan pembangunan yang terjadi di Indonesia secara makro dipengaruhi oleh adanya kesenjangan dalam alokasi sumber daya; sumberdaya manusia,, fisik, teknologi dan capital. Setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda didalam menghadapi isu ketimpangan pembangunan. Indonesia bagian barat menjadi primadona pembangunan ekonomi Indonesia sejak pemerintahan orde baru dimulai, terlebih sebelum era desentralisasi diterapkan di Indonesia. Sementara sebaliknya, untuk wilayah Indonesia Timur, banyak mengalami ketertinggalan diberbagai sector pembangunan.
Salah satu dampak sosial yang terjadi akibat kesenjangan atau ketimpangan pembangunan ekonomi dalah adanya kemiskinan diberbagai sektor. Kemiskinan menjadi problem kolektif bangsa Indonesia. Berbagai program dan strategi mengentaskan kemiskinan juga telah banyak dilakukan oleh pemerintah; mulai dari penguatan kualitas sumberdaya manusia, pembukaan lapangan pekerjaan, eksplorasi sumberdaya alam dan penyediaan program padat karya.
(Ketua Umum PP KMB)
Pendahuluan
Ketimpangan pembangunan yang terjadi di Indonesia secara makro dipengaruhi oleh adanya kesenjangan dalam alokasi sumber daya; sumberdaya manusia,, fisik, teknologi dan capital. Setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda didalam menghadapi isu ketimpangan pembangunan. Indonesia bagian barat menjadi primadona pembangunan ekonomi Indonesia sejak pemerintahan orde baru dimulai, terlebih sebelum era desentralisasi diterapkan di Indonesia. Sementara sebaliknya, untuk wilayah Indonesia Timur, banyak mengalami ketertinggalan diberbagai sector pembangunan.
Salah satu dampak sosial yang terjadi akibat kesenjangan atau ketimpangan pembangunan ekonomi dalah adanya kemiskinan diberbagai sektor. Kemiskinan menjadi problem kolektif bangsa Indonesia. Berbagai program dan strategi mengentaskan kemiskinan juga telah banyak dilakukan oleh pemerintah; mulai dari penguatan kualitas sumberdaya manusia, pembukaan lapangan pekerjaan, eksplorasi sumberdaya alam dan penyediaan program padat karya.
Menanti Kearifan Pemilukada
Oleh : Suwaib Amiruddin *)
Terbentuknya opini publik secara terang-terangan tentang visi misi calon yang terpampang dalam spanduk yang sudah mulai terpasang di setiap sudut kota. Pemandangan itu tentunya sudah menjadi pertanda bahwa semakin kompleksnya suhu politik menjelang pemilukada gubernur Banten.
Fenomena sosial itu, tentu menyita banyak perhatian dikalangan masyarakat, bahwa betapa menarknya pertarungan pada pemilukada. Disatu sisi, kompleksitas itu, memberikan cakrawala tersendiri bagi masyarakat Banten untuk lebih awal mengetahui bakal calon yang akan ikut dalam bursa pencalonan Gubernur Banten. Walaupun Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Banten sebagai penyelenggara belum menetapkan masa kampanye, namun sudah mulai dilakukan sosialisasi awal.
Terbentuknya opini publik secara terang-terangan tentang visi misi calon yang terpampang dalam spanduk yang sudah mulai terpasang di setiap sudut kota. Pemandangan itu tentunya sudah menjadi pertanda bahwa semakin kompleksnya suhu politik menjelang pemilukada gubernur Banten.
Fenomena sosial itu, tentu menyita banyak perhatian dikalangan masyarakat, bahwa betapa menarknya pertarungan pada pemilukada. Disatu sisi, kompleksitas itu, memberikan cakrawala tersendiri bagi masyarakat Banten untuk lebih awal mengetahui bakal calon yang akan ikut dalam bursa pencalonan Gubernur Banten. Walaupun Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Banten sebagai penyelenggara belum menetapkan masa kampanye, namun sudah mulai dilakukan sosialisasi awal.
Langganan:
Postingan (Atom)