Rabu, 07 April 2010

Membangun Integritas Kader

Salah satu perangkat strategi perang yang biasa dipersiapkan oleh organisasi politik (baca: Partai) adalah memperkuat pada aspek Sumberdaya Manusia (kader). Kader adalah ujung tombak dari sebuah peperangan yang sesungguhnya. Tanpa kader, mustahil sebuah strategi akan berjalan dan peperangan akan dimenangkan. Kader dimanapun ia ditempatkan tentunya harus memiliki seperangkat bekal yang cukup untuk menjalankan misi perjuangan sebuah organisasi. Dalam perspektif pengelolaan organisasi politik, kader merupakan asset Organisasiyang sangat berharga, ia akan memiliki nilai jual yang sangat tinggi jika diibaratkan sebagai sebuah produk.

Logika pasar mengatakan bahwa konsumen akan membeli sebuah produk, manakala produk tersebut menampilkan ciri-ciri yang khas, unik dan berkualitas. Dan ini harus disadari oleh seluruh elit Organisasibahwa membina kader merupakan sebuah keniscayaan, karena dengan adanya kader yang terbina secara sistematis dan terorganisir akan meningkatkan nilai jual Organisasidi mata masyarakat.

Menghadapi peperangan dalam Pemilu, bagi Kader Muda Banten agenda yang juga tidak kalah strategis harus dilaksanakan adalah bagaimana Organisasimampu membuka diri secara obyektif terhadap eksistensi kader yang dimiliki saat ini. Artinya sudahkah Kader Muda Banten memberikan porsi yang besar bagi peningkatan dan pengembangan Kader? Sudahkah Kader Muda Banten memberikan ruang Demokratisasi bagi kader secara fair?, atau sudahkah Organisasimemberikan sarana dan fasilitas yang layak bagi kader-kadernya di bawah? Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu tidak akan sulit dijawab ketika para elit Kader Muda Banten konsisten dengan komitmennya yaitu komitmen menjadikan Kader Muda Banten sebagai OrganisasiKader, OrganisasiModern yang Rasional dan Demokratis. Mengapa demikian? Menurut penulis, jika kita sudah memiliki komitmen akan pernyataan diatas, maka secara otomatis, seluruh energi dan kekuatan sumberdaya Organisasiakan dicurahkan secara total pada pembinaan dan pengembangan Kader.


Membangun Integritas Kader

Satu hal yang harus diingat oleh seluruh pengurus Kader Muda Banten, bahwa salah satu tujuan dari pendirian Kader Muda Banten adalah membangun masyarakat Indonesia baru yang berwawasan nasionalisme, pluralisme dan humanisme. (AD Pasal 5 Ayat 3). Berangkat dari tujuan tersebut, yang menjadi tugas dari seluruh pengurus Kader Muda Banten selanjutnya adalah bagaimana mewujudkan cita-cita tersebut pada tingkatan yang lebih praktis. Penulis beranggapan bahwa upaya mewujudkan masyarakat Indonesia baru tersebut, harus dimulai dari lingkungan yang paling dekat, yaitu dimulai dari Pengurus dan kader Kader Muda Banten itu sendiri, baru setelah pada tingkat internal Organisasiterlaksana, Organisasimelakukan pengembangan pada lingkungan yang lebih luas, yaitu orang-orang atau masyarakat diluar pengurus dan kader partai.

Pada lingkungan internal Partai, yang harus dilakukan oleh Kader dan pengurus adalah memiliki dan membangun integritas kader yang sesuai dengan cita-cita mulia Kader Muda Banten. Integritas kader dalam kontek yang lebih praksis, dapat diwujudkan dalam perilaku dan tindakan-tindakan yang berlandaskan nilai-nilai religiusitas yang diyakini; seperti jujur, dan tidak terlibat/melibatkan diri pada perbuatan-perbuatan yang secara sosial mengandung “aib”, yaitu; korupsi, kolusi, nepotisme, narkoba, judi, perselingkuhan, dan lain sebagainya. Jika kader dan pengurus Kader Muda Banten mampu mewujudkan integritas personalnya seperti tersebut diatas, maka akan lebih meningkatkan citra publik yang semakin baik bagi Kader Muda Banten dimata masyarakat. Dan sebaliknya jika tidak mampu mewujudkan integritas sesuai yang diharapkan, maka citra negatif pun akan dengan sendirinya melekat pada diri dan organisasi.

Sementara pada lingkup eksternal, yang harus dilakukan oleh kader dan pengurus Kader Muda Banten disemua tingkatan adalah bekerja keras dan berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat di daerah secara nyata, melalui berbagai media-media pembangunan. Dalam arti yang lebih praksis adalah sejauhmana seorang kader dapat memberikan waktu, tenaga dan pemikirannya bagi masyarakat. Jika seorang anggota r Kader Muda Banten diberi amanah menjadi seorang Kepala desa misalnya, maka berikanlah yang terbaik bagi masyarakat di desa sesuai dengan kemampuan dan tugas yang melekat pada jabatan sebagai seorang kepala desa. Jadilah teladan bagi masyarakat, jangan jadi cercaan dan celaan masyarakat.®